Pages

Friday, July 11, 2014

TUNGGU SAMPAI ALLAH MENUNJUKKAN KUASA-NYA WAHAI ISRAEL

Aku akui Israel memang memiliki kecanggihan teknologi dan kecerdasan berpikir. Tapi sayang, itu tidak dibarengi dengan akhlak mulia. Keserakahan, ketamakan, kelicikan, dan kebengisan yang pertama kali terlintas di otakku ketika mendengar Israel dan Yahudinya. Keinginan menguasai Palestine dengan membom, membombardir, membumihanguskan tanpa pandang bulu menjadi cara keji mereka untuk membuat warga Palestine hengkang dari tanah mereka. Di Palestine Allah menitipkan Masjidil Aqso, salah satu masjid yang dimuliakan selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Sebagai qiblat pertama dan sejarah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah contoh kebesaran Masjidil Aqso.

Israel telah membuat terowongan di bawah Masjidil Aqso dan terus menerus menggali tanah di sana  supaya runtuh. Terus apakah nantinya mereka bisa meruntuhkannya dan kemudian menari-nari diatasnya? Tapi kok aku yakin kalau Allah tidak semudah itu mengijinkan Masjidil Aqso runtuh. Ingatkah kita ketika tsunami Aceh, semua bangunan hancur berkeping-keping, tapi ada beberapa masjid yang masih kokoh berdiri. Tidak hanya satu. Kuasa siapa kalau bukan karena kuasa Allah? Sebagai bangsa yang mendewakan teknologi, Israel mungkin berpikir akan gampang untuk merobohkan Masjidil Aqso. Israel lupa (atau mungkin tidak tahu, atau ingkar) darimana kepintaran mereka berasal. Dari kuasa Allah, yang disalah gunakan demi memenuhi ambisi mereka.

Salut aku sampaikan melihat perjuangan warga Palestine berusaha mempertahankan Masjidil Aqso. Padahal kalau dipikir-pikir, sebenarnya menjadi tanggung jawab semua umat Islam ya untuk menjaga dan mengagungkannya? Tapi mereka telah diberi kesempatan oleh Allah untuk berjihad semampu mereka. Dan mereka menerima itu. Menganggap itu adalah sebagai lahan ibadah mereka. Kesabaran dan keteguhan hati mereka untuk tetap beribadah dan berjuang mewakili umat Islam sangat aku hargai. Subhanallah… Terima kasih atas pengorbananmu kehilangan orang-orang yang engkau cintai. Atas ketenangan yang dirampas oleh desingan peluru dan bom. Atas masa indah yang terhapus kenangan menyakitkan. Atas keikhlasanmu berjuang dan atas semuanya yang tidak mampu aku sebutkan. Aku tidak sanggup menggantinya, tapi yakinlah Allah bersama kalian, dan Allah akan menempatkan kalian di tempat terindah nantinya. Maafkan aku kawan, yang tidak bisa membantumu angkat senjata. Maafkan aku yang tidak mampu mengirimkan tentara. Maafkan aku yang tidak punya banyak uang untuk membantumu. Aku hanya bisa membantu doa. Semoga Allah melindungi perjuangan kalian semua. Semoga Allah menguatkan kalian. Dan semoga Allah segera menunjukkan kuasa-Nya. Tunggu pembalasan dari Allah hai Israel!