Pages

Tuesday, May 26, 2015

Siapa aku?

Entahlah mengapa aku ingin menutup rapat-rapat masa laluku. Masa-masa aku sekolah dan kuliah khususnya. Apakah aku mengalami pengalaman pahit ketika itu? Tidak menurutku. Justru aku adalah seseorang yang dikenal, punya banyak teman, aktif dalam organisasi dan selalu berprestasi dalam akademik. Dua tahun terakhir, aku dengan happy melewatkan 2 x lebaran di negeri orang. Dan ketika aku pulang untuk menemui Bapak Ibuku, aku lebih memilih untuk berada di dalam rumah seharian. Hanya keluar rumah jika memang benar-benar ada perlu. Urus SIM, dan KTP misalnya. Ketemu teman, lebih baik pura-pura tidak kenal. Diundang nikahan, memilih untuk tidak hadir. Diundang reunian, tentu saja tidak datang.

Lalu, siapa aku sekarang sehingga aku menjadi introvert? Aku adalah orang biasa, memilih untuk menjadi biasa. Staf di instansi pemerintah non-kementrian. Apakah itu yang membuatku mengurung diri? Status sebagai staf tidak membuatku berkecil hati. Ada banyak pengalaman yang sudah aku peroleh selama aku menjadi staf disini. Alhamdulillah sudah keliling Indonesia, sudah lulus S2 dari Thailand, pertukaran pelajar di Jepang, dan blah blah blah. Yang membuatku tidak nyaman bertemu dengan kawan lama adalah paranoid dengan pertanyaan klise: anakmu berapa, sudah sebesar apa mereka? Dan pencapaian-pencapaian materi lain yang secara tidak langsung ingin ditunjukkan oleh mereka dengan menunjukkan dimana rumahnya, kendaraan apa yang sedang dibawa saat itu, dan gaya dandan mereka. Tidak hanya itu. Motif mereka ingin bercakap-cakap lama dengan kawan lama biasanya ingin mempromosikan bisnis yang sedang mereka jalankan.

Saat ini, yang paling membuatku nyaman adalah berada di tempat baru dengan orang-orang yang tidak aku kenal. Mereka tidak perlu menanyakan padaku apa kabarku dan basa-basi lain. Dan yang paling menakutkan aku adalah lebaran! Momen dimana aku bertemu orang-orang yang sudah aku kenal dan mau tidak mau berhadapan dengan pertanyaan klise.